Let's Chat

Grinder Kopi Otomatis: Flat Burr VS Conical Burr

Flat Burr

Flat Burr grinder memiliki gerinda berbentuk pipih. Dua gerinda berbentuk donat ini, paralel, dan bergerigi dengan posisi saling berhadapan. Flat burr seperti ini menghasilkan biji kopi dengan ukuran yang lebih konsisten dan presisi.

Kelebihan Flat Burr 

  • Unimodal Distribution (rasa kopi balanced)
  • Persentase ekstraksi lebih tinggi
  • Kemungkinan mengulik variabilitas saat membuat espresso lebih besar

Kekurangan Flat Burr 

  • Tingkat panas yang tinggi
  • Membutuhkan daya listrik yang lebih tinggi
  • Tingkat kebisingan mesin tinggi
  • Harga lebih mahal

Conical Burr

Conical burr grinder memiliki dua gerinda berbentuk kerucut. Satu bergerigi di bagian luar dan yang satu lagi bergerigi di bagian tengah. Saat gerinda tengah berputar, bagian ujung bergerigi yang tajam menarik biji ke area penggilingan, dimana biji kopi menjadi potongan-potongan yang lebih halus dan kecil. 

 

Kelebihan Conical Burr

  • Kontrol tingkat tinggi
  • Tidak cepat panas
  • Tingkat kebisingan mesin rendah
  • Harga lebih ekonomis
  • Membutuhkan daya listrik yang lebih rendah
  • Hasil kopi: heavy-bodied, rich flavor

Kekurangan Conical Burr Cons

  • Bimodal Distribution (rasa kopi tidak balanced)
  • Kemungkinan untuk mengulik variabilitas saat membuat espresso terbatas

Ingat, sesuaikan jenis Grinder dengan kebutuhan dan preferensi kamu ya

One thought on “Grinder Kopi Otomatis: Flat Burr VS Conical Burr

  1. Pingback: Rekomendasi Grinder Kopi Elektrik Terbaik, Cocok untuk Home Brewers! - Aman Kuba Coffee

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Our website uses cookies to improve your experience. Learn more about our cookie policy.